Mengenai Saya

Foto saya
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni. IAIN SURAKARTA ADS (Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA

Selasa, 06 Mei 2014

UKHUWAH ISLAMIYAH


 Sekedar menjalin persaudaraan bisa dikatakan mudah. Menjalin persaudaraan islami tentu saja rasanya lebih sejuk daripada sekedar hanya menjalin persaudaraan saja. Ukhuwah yang dijaga tentu akan selalu harmonis, saat suka dan duka semua terasa. Tapi ingatlah, ukhuwah antara ada dan tiadanya ketika dalam berjalan pada peran masing-masing tak akan mengurangi rasa keharmonisan sedikitpun. Sahabat, apakah kita telah melalaikan sahabat yang dulu sama kita? Apakah engkau akan menjawab ia adalah mantan sahabatku.
Bisa kita menganalisis dalam kehidupan kita sehari-hari, engkau akan menemukan tempat dan dimana kamu merasa aman? Terkadang kita sebagai manusia hanya melihat dari sisi lahiriah semata.Misalnya kamu tidak mau berteman dengan orang yang perokok? Apakah perokok itu selalu buruk, padahal ia shalatnya tekun, baik dan sangat jarang melakukan keburukan. Lalu apakah kita langsung me-nge just dia orang buruk? Sahabat, mari kita buka mata, telinga, mulut, tangan dan kaki kita. Tidak ada manusia yang sempurna dan apakah kita melihat seseorang hanya dari luarnya saja? Hati-hati itu harus kita tanamkan dalam diri kita agar kita senantiasa berprasangka baik.
Lalu apakah engkau pernah mengetahui orang yang terlihat alim dan sholeh akan tetapi shalat shubuh sering terlambat. Nah, inilah yang menjadi evaluasi bagi kita. Jadi jangan jadikan apa yang nampak itu sebagai ukuran kita. Jika kita pernah melakukan itu maka kita harus merubah cara berpikir kita. Menjalin ukhuwah Islamiyah terkadang tidak sesuai yang kita harapkan. Kita berharap akan adanya kelembutan, hidup tanpa masalah dan baik semuanya. Menjalin ukhuwah islamiyah itu terdapat beberapa macam kepribadian manusia, berbagai karakter dan masalah itu ada. Bukankan kita harus siap dengan tantangan, setiap apa yang kita perbuat tentu saja akan banyak resikonya.
Jika di dalam menjalain ukhuwah islamiyah engkau pingin lari, cobalah ingatlah kebaikan saudara-saudara kita, emang kita bisa hidup sendiri? Hati yang bersih tentu akan lebih tenang dalam menghadapi konflik. Masalah itu diselesaikan bukan lari agar terhindar dari masalah. Yappz, (ngomong gampang ya?)Tak ada salahnya kita bersatu lagi agar keimanan yang tertancap dalam ukhuwah semakin kokoh. Terkadang melangkah itu bingung harus mulai dari mana. Sahabat gampang sih, coba kita lihat dan pahami dari hati ke hati. Penyakit hati seperti iri, sombong, dengki, dendam dll yang mengotori hati kita sehingga menjadi daun yang selalu berguguran. Bukankah menjalin ukhuwah islamiyah itu harus tulus?
Semoga setiap langkah kita dan niatan kita Lillah. Perkara dicaci dimaki asal keimanan kita kokoh lebih baik daripada dipuji tetapi merontokkan keimanan kita. Tetapi jadikanlah pujian sebagai reward yang mendorong kita lebih baik dan cacian ketegaran dalam meraih ridha-Nya.
            Semoga ukhuwah islamiyah  kita dimanapun kita berada menggugah teman yang lainnya untuk bergabung di dalam menggapai ridha-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut