Mengenai Saya

Foto saya
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni. IAIN SURAKARTA ADS (Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA

Senin, 20 Oktober 2014

KETENANGAN JIWA



Saat hati tak bisa bicara air mata yang akan bicara, sedih berbalut  luka, goresan yang butuh penghapus dan kebahagiaan yang bertabur canda. Tak pernah berharap akan jatuhnya bintang yang mampu menyinari redupnya bumi. Namun redupnya bumi mampu membangunkan manusia dari tidurnya. Sejenak hati berfikir apakah arti sebuah ketenangan? Ketika jiwa tak mampu bersikap lembut maka perkataan yang akan bersikap kasar, dan ketika jiwa ini lembut maka perkataan ini juga akan lembut.
            Ketenangan jiwa membutuhkan keikhlasan dan mengumpulkan energy untuk selalu menjaganya agar tak memberontak secara liar. Air mata keikhlasan selalu menetes tak terhankan, engkau kuat tak selamanya kuat tapi engkau mencoba kuat hingga akhirnya engkau kuat. Engkau yang mulai sayup, redup, lelah dan bahkan hampir jatuh ke lubang jurang engkau selalu termenung.
Ketenangan itu ternyata tak hanya membutuhkan sebuah motivasi diri, bahkan kepercayaan untuk berbagi kepada orang lain tak pernah dilakukannya. Ku artikan itu sebuah ketenangan untuk meminimalisir masalah. Akankah hati ini sanggup menanggung sendiri, ketika dalam kondisi lemah ingin rasanya hati itu menjerit. Jeritan yang tak sampai hanya air mata yang menjadi saksi. Air mata melambangkan kecengengan, lantas apakah menahan air mata itu mudah? Air mata tak bisa terbendung, ada apa dengan jiwa ini? Kegoyahan apa yang membuat engkau rapuh?
Kini engkau sadar, engkau terlalu mengikuti bisikan dan suara yang hanya bisa menjadikan dirimu seperti itu. Tak bisa menyalahkan orang lain karena yang menjadi penyakit adalah suara yang mulai menggoyahkan hatimu secara keras. Setiap keputusan ada konsekwensi, dengan keikhlasan menerima apapun yang telah dititipkan-Nya. Keyakinan akan adanya hikmah akan mulai terjawab.
Dalam heningnya suasana, selalu ku berharap, kapan ini akan berakhir, ketenanganlah yang bisa diinginkan. Tak pernah ku lakukan untuk menyakiti orang lain, namun mungkin seringkali segala sikap selalu salah. Niat baikku tak pernah kusalahkan karena melangkah dengan usaha keras meskipun tak dihargai ku takkan pernah menyalahkan siapapun. Ketenangan mulai ku cari hingga kini perjalanan masih berliku, arah yang harus dituju membutuhkan jembatan dan penunjuk arah.
Dibalik kegundahan, pasti ada kesempatan untuk mendapatkan keindahan. Ketenangan itu mungkin hanya melalui tetesan air mata yang mengalir dan senantiasa selalu dekat dengan-Nya. Ku ikuti alurnya meski keyakinan akan jawaban belum terlihat jua. Ibarat pohon kini telah diterpa badai dan angin kencang. Begitu juga hati yang mulai diguncang dengan guncangan yang keras. Semua membutuhkan kesabaran dan selalu memberi kesejukan dalam kondisi panas yang menyengaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut